Pada
Jumat, 14 Oktober 2016 kami telah melakukan praktikum ke-3. Pada praktikum kali
ini, kami membuat beton hasil dari rancangan mix design pada praktikum ke-2.
Concrete Mix Design
Perencanaan
campuran beton (concrete mix design)
yang kami buat berdasarkan perhitungan adalah sebagai berikut:
1.
Kategori jenis struktur = K-250
2.
Agregat kasar = 30,958 kg
3.
Agregat halus = 51,92 kg
4.
Semen = 17,4 kg
5.
Air = 8,456 kg (saat pengerjaan ditambahkan
2 kg air)
Alat dan Bahan
1.
Agregat kasar
2.
Agregat halus
3.
Semen
4.
Air
5.
Timbangan
6.
Wadah
7.
Sekop
8.
Mesin pengaduk (molen)
9.
Satu set alat uji slump (cetakan
kerucut, tongkat besi, penggaris)
10. Vibrator
11. Bekisting
Prosedur
1.
Siapkan bekisting yang akan digunakan
(diameter 15 cm & tinggi 30 cm)
2.
Pastikan tidak terdapat kotoran dan celah
pada bekisting
3.
Menimbang agregat kasar, halus, semen,
dan air sesuai perhitungan concrete mix
design
4.
Mengaduk agregat kasar, halus, semen,
dan air ke dalam mesin pengaduk (molen), dalam proses ini ditambahkan 2 kg air
ke dalam campuran
5.
Setelah campuran teraduk merata, lakukan
uji slump terhadap campuran beton tersebut (nilai uji slump = 10 cm)
6.
Setelah nilai uji slump yang diinginkan tercapai,
beton dimasukkan ke dalam bekisting (campuran dibagi ke dalam 6 buah bekisting)
7.
Saat dimasukkan ke dalam bekisting, campuran
beton diaduk menggunakan vibrator agar tidak ada udara yang terperangkap di
dalamnya beton teraduk merata
Perawatan (Curing) Beton
Beton
dapat dilepaskan dari bekisting setelah didiamkan selama 1 hari (pada
praktiknya didiamkan selama 3 hari). Setelah itu beton diletakkan dalam bak
curing (direndam dalam air) hingga proses capping.
Capping Beton Silinder
Untuk
mempersiapkan beton yang akan diuji kekuatan tekannya, dilakukan proses capping untuk memastikan distribusi
beban aksial yang merata ke seluruh bidang tekan silinder. Capping beton dilakukan 1 hari sebelum uji kuat tekan beton.
No comments:
Post a Comment