Monday, November 7, 2016

Praktikum 5

Pada Jumat, 4 November 2016 kami telah melakukan praktikum ke-5. Pada praktikum kali ini, kami melakukan uji tekan terhadap beton 14 hari yang dibuat dari hasil dari rancangan mix design.
Tujuan
Menentukan kekuatan tekan beton berbentuk kubus dan silinder yang dibuat dengan dirawat (curing) di laboratorium. Kekuatan tekan beton adalah perbandingan beban terhadap luas penampang beton.

Alat
Alat yang digunakan adalah UTM dengan kapasitas 100 ton.

Benda Uji
Beton silinder 14 hari

Prosedur
     1.    Ambil benda uji dari tempat dari tempat perawatan
     2.    Letakkan benda uji pada mesin tekan secara sentris
     3.  Jalankan mesin uji tekan. Tekanan harus dinaikkan berangsur-angsur dengan kecepatan berkisar antara 4 kg/cm2 sampai dengan 6 kg/cm2 per detik
     4.  Lakukan pembebanan sampai benda uji hancur dan catatlah benda uji beban maksimum hancur yang terjadi selama pemeriksaan benda uji
    5.    Ulangi prosedur 1-4 terhadap benda uji ke-2

Hasil Percobaan


1.   Beton 1
Berat beton = 11,96 kg
P = 23.700 kg
A = 176,71 mm2
Kekuatan beton = 134,118 kg/mm2
     2.   Beton 2
Berat beton = 12,10 kg
P = 24.700 kg
A = 176,71 mm2
Kekuatan beton = 139,777 kg/mm2

Praktikum 4

Pada Jumat, 28 Oktober 2016 kami telah melakukan praktikum ke-4. Pada praktikum kali ini, kami melakukan uji tekan terhadap beton yang dibuat dari hasil dari rancangan mix design.
Tujuan
Menentukan kekuatan tekan beton berbentuk kubus dan silinder yang dibuat dengan dirawat (curing) di laboratorium. Kekuatan tekan beton adalah perbandingan beban terhadap luas penampang beton.

Alat
Alat yang digunakan adalah UTM dengan kapasitas 100 ton.

Benda Uji
Beton silinder 7 hari

Prosedur
     1.    Ambil benda uji dari tempat dari tempat perawatan
     2.    Letakkan benda uji pada mesin tekan secara sentris
     3.  Jalankan mesin uji tekan. Tekanan harus dinaikkan berangsur-angsur dengan kecepatan berkisar antara 4 kg/cm2 sampai dengan 6 kg/cm2 per detik

     4.  Lakukan pembebanan sampai benda uji hancur dan catatlah benda uji beban maksimum hancur yang terjadi selama pemeriksaan benda uji

    5.    Ulangi prosedur 1-4 terhadap benda uji ke-2

Hasil Percobaan

1.   Beton 1
Berat beton = 12,24 kg
P = 20.300 kg
A = 176,71 mm2
Kekuatan beton = 114,877 kg/mm2
     2.   Beton 2
Berat beton = 12,26 kg
P = 20.300 kg
A = 176,71 mm2
Kekuatan beton = 114,877 kg/mm2

Monday, October 31, 2016

Pengenalan Teknologi Material Konstruksi Logam

Siklus Material


Half Finished Product
1.       Pelat (Plate)

2.       Lembaran (Sheet)
3.       Tube & Pipe
4.       Profil Struktur
5.       Kawat (Wire) & Kabel Sling (Wire Rope)

Standar dan Kode
1.       Material standards
2.       Product standards
3.       Design code
4.       Manufacturing codes
5.       Inspection codes
6.       Operation & maintenance codes

 Logam & Paduan
1.       Baja (steel): baja karbon, baja paduan
2.       Besi cor (cast iron)
3.       Aluminium & paduannya
4.       Titanium & paduannya
5.       Superalloys: Ni-, Co-, Fe-
6.       Timah purih-timah hitam & paduannya

Sifat Fisik Material
1.       Titik cair
2.       Massa jenis
3.       Konduktivitas panas
4.       Konduktivitas listrik
5.       Koefisien muai

Sifat Mekanik Material
1.       Kekuatan luluh (Yield Strength)
2.       Kekuatan Tarik (tensile strength)
3.       Perpanjangan (elongation)
4.       Kekerasan (hardness)
5.       Harga impact
6.       Batas lelah (fatigue limit)
7.       Batas mulur (creep limit)
8.       Ketahanan aus
9.       Ketahanan korosi

Sifat Teknologi
1.       Mampu cor (castability)
2.       Mampu bentung (formability)
3.       Mampu las (weldability)
4.       Mampu keras (hardenability)
5.       Mampu mesin (machinability)

Pengujian Mekanik
1.       Uji Tarik (Tension Test)
2.       Uji Impak (Impact Testing)
3.       Uji Kelelahan (Fatigue Test)


Friday, October 28, 2016

Praktikum 3 (14 Oktober 2016)


Pada Jumat, 14 Oktober 2016 kami telah melakukan praktikum ke-3. Pada praktikum kali ini, kami membuat beton hasil dari rancangan mix design pada praktikum ke-2.

Concrete Mix Design
Perencanaan campuran beton (concrete mix design) yang kami buat berdasarkan perhitungan adalah sebagai berikut:
1.    Kategori jenis struktur     = K-250
2.    Agregat kasar                   = 30,958 kg
3.    Agregat halus                   = 51,92 kg
4.    Semen                              = 17,4 kg
5.    Air                                   = 8,456 kg (saat pengerjaan ditambahkan 2 kg air)

Alat dan Bahan
1.    Agregat kasar
2.    Agregat halus
3.    Semen
4.    Air
5.    Timbangan
6.    Wadah
7.    Sekop
8.    Mesin pengaduk (molen)
9.    Satu set alat uji slump (cetakan kerucut, tongkat besi, penggaris)
10. Vibrator
11. Bekisting

Prosedur
1.    Siapkan bekisting yang akan digunakan (diameter 15 cm & tinggi 30 cm)
2.    Pastikan tidak terdapat kotoran dan celah pada bekisting
3.    Menimbang agregat kasar, halus, semen, dan air sesuai perhitungan concrete mix design




4.    Mengaduk agregat kasar, halus, semen, dan air ke dalam mesin pengaduk (molen), dalam proses ini ditambahkan 2 kg air ke dalam campuran



5.    Setelah campuran teraduk merata, lakukan uji slump terhadap campuran beton tersebut (nilai uji slump = 10 cm)


6.    Setelah nilai uji slump yang diinginkan tercapai, beton dimasukkan ke dalam bekisting (campuran dibagi ke dalam 6 buah bekisting)


7.    Saat dimasukkan ke dalam bekisting, campuran beton diaduk menggunakan vibrator agar tidak ada udara yang terperangkap di dalamnya beton teraduk merata


Perawatan (Curing) Beton
Beton dapat dilepaskan dari bekisting setelah didiamkan selama 1 hari (pada praktiknya didiamkan selama 3 hari). Setelah itu beton diletakkan dalam bak curing (direndam dalam air) hingga proses capping.

Capping Beton Silinder
Untuk mempersiapkan beton yang akan diuji kekuatan tekannya, dilakukan proses capping untuk memastikan distribusi beban aksial yang merata ke seluruh bidang tekan silinder. Capping beton dilakukan 1 hari sebelum uji kuat tekan beton.