Zona-zona lingkungan
laut terbagi menjadi:
- Korosi dipengaruhi jumlah partikel garam yang terbawa angin dan mengendap
- Rentan retak karena perubahan suhu
- Selalu dibasahi percikan air laut
- Rentan retak abrasi, erosi, benturan, dan reaksi kimia (paling agresif)
- Endapan garam dapat tertinggal pada struktur
- Korosi pada baja disebabkan organisme laut
- Rentan retak abrasi, erosi, benturan dan reaksi kimia
- Kerusakan akibat zat kimia (sulfat, klorida, karbon dioksida)
- Ada kandungan sulfida dan amoniak
Kerusakan
Beton
Beton dapat mengalami
kerusakan akibat faktor fisika dan faktor kimia. Faktor fisika dapat berupa
pengikisan dan retak-retak. Sedangkan faktor kimia dapat berupa korosi dan karbonasi.
Kerusakan beton biasanya tidak hanya terdiri dari satu mekanisme kerusakan
saja, tetapi bisa terdiri dua/lebih mekanisme.
Faktor Fisika
Penyebab pengikisan permukaan
- Benturan: beban yang datang tiba-tiba, dihasilkan dari kecepatan benda-yang-menabrak-beton yang sangat besar sehingga menimbulkan impuls yang besar juga.
- Abrasi: kerusakan disebabkan pasir, kerikil, atau benda padat lainnya.
- Erosi: kerusakan disebabkan air, angin, dan hujan.
- Kavitasi: kerusakan disebabkan hantaman air berkecepatan tinggi yang diperngaruhi kualitas beton, lekatan agregat kasar dan pasta semen, serta ukuran maksimum agregat kasar.
Penyebab Retak-retak
Pada beton segar:
- Plastic shrinkage: air yang menguap lebih cepat dari pada bleeding, maka permukaan akan menyusut
- Crazing: retak halus tidak menembus ke permukaan hanya berupa masalah kosmetik
Pada beton yang telah
mengeras:
1. Drying
shrinkage:
- Campuran air lebih besar untuk proses hidrasi. Air yang tersisa menguap, maka beton menyusut
- Menyebabkan tarikan oleh tulangan
- Merupakan penyebab retak yang tidak dapat dihindari
- Kenaikan suhu akibat panas hidrasi
- Perbedaan temperatur, interior panas sedangkan permukaan dingin
- Mengakibatkan tegangan Tarik
- Stress akibat kristalisasi garam pada beton permeabel menyebabkan retak-retak
- Akibat angin, arus, dan gelombang
- Dipengaruhi lekatan agregat dan pasta semen
- Semakin kecil ukuran agragat, semakin tinggi ketahanan fatigue
- Mengurangi kuat tekan beton, modulus elastisitas, dan kuat lekat pada baja
- Tergantung tinggi suhu dan lama
- Biasanya terjadi di daerah dingin.
Faktor Kimia
Kerusakan
Akibat Korosi
Korosi dimulai ketika
terjadi kerusakan pada lapisan oksida pelindung tulangan karena terakumulasinya
ion klorida dalam konsentrasi tertentu pada permukaan tulangan atau karena
karbonasi. Mekanisme kedua
jenis korosi ini unik karena aksi utamanya adalah menyerang tulangan beton dan relatif tidak menyerang material betonnya sendiri. Korosi yang
disebabkan oleh ion klorida dapat mengakibatkan berkurangnya luas penampang baja tulangan sebelum tanda - tanda
kerusakan akibat korosi terlihat pada permukaan beton.
Beton bersifat basa karena mengandung ion hidroksil (OH-),
kondisi ini karena ion hidroksil yang terkandung pada air pori beton dapat
bereaksi dengan tulangan baja membentuk lapisan pelindung pasif atau pasif film
pada permukaan tulangan. Pengendali proses korosi di lingkungan laut adalah
mekanisme penetrasi ion klorida yang masuk ke dalam beton melalui selimut
beton, disebabkan ion klorida yang amat agresif dapat menghancurkan lapisan
pasif.
Ada dua proses yang bisa menghancurkan lapisan pasif, yaitu:
- Reaksi karbon dioksida (CO2) dengan ion hidroksil pada beton, mekanismenya dikenal dengan sebutan karbonasi
- Penetrasi ion klorida (Cl-) ke dalam beton
Mekanisme Korosi pada Baja Tulangan
Korosi dari baja tulangan pada beton
adalah proses elektrokimia
sel elektro-kimia terbentuk ketika terdapat perbedaan potensial
sepanjang tulangan beton. Proses elektro kimia melibatkan pembentukan daerah
anoda dan katoda di dua lokasi yang berbeda di sepanjang baja tulangan yang sama.
Proses korosi tulangan beton
Pembentukan karat mengakibatkan peningkatan volume beton
pada permukaan tulangan di daerah perbatasan tulangan dan beton (steel
concrete), jika tidak di akomodasi maka akan terjdi retak-retak.
Kerusakan yang diakibatkan oleh pembentukan karat pada
beton bertulang
Kerusakan Akibat Karbonasi
Karbonasi adalah korosi pada beton bertulang yang
disebabkan oleh gas karbon dioksida (CO2) Karbon dioksida dalam air
laut dapat berasal dari penyerapan CO2 di atmosfir atau dari pembusukan
tanaman laut.
Penetrasi dari CO2
ke dalam tulangan beton
Waktu yang dibutuhkan oleh proses karbonasi dari
permukaan beton sampai mencapai lapisan pasif adalah fungsi dari:
- Ketebalan selimut beton
- Karakteristik beton
- Laju difusi CO2 ke dalam beton
Depasivasi tulangan
oleh CO2 amat tergantung pada kandungan air/kelembaban beton. Laju
karbonasi sebenarnya lebih tergantung pada mikrostruktur permukaan beton pada
saat diffuse CO2 berlangsung. Perawatan (curing) yang kurang tepat
akan meningkatkan porositas beton yang dapat meningkatkan laju karbonasi.
Perancangan
Campuran Beton
- Pemilihan nilai slump
- Pemilihan ukuran agregat kasar
- Estimasi kebutuhan air pencampur dan kandungan udara
- Pemilihan perbandingan air semen
- Penentuan jumlah semen
- Estimasi volume agregat kasar berdasar ukuran agregat maksimum dan modulus kehalusan agregat halus
- Estimasi kandungan agregat halus
- Koreksi kandungan air pada agregat